RENCANA AKSI PERBAIKAN SANITASI MASYARAKAT
COMMUNITY
SANITATION IMPROVEMENT ACTION PLAN ( CSIAP )
KELURAHAN MARICAYA SELATAN
KECAMATAN MAMAJANG
KOTA MAKASSAR, 2013-2014
Disusun oleh
POKJA SANITASI KELURAHAN MARICAYA
SELATAN
KECAMATAN MAMAJANG
KOTA MAKASSAR
Makassar , MEI 2013
Kata
Pengantar
Puji dan Syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah dan hidayah sehingga
Dokumen Rencana Aksi Perbaikan sanitasi masyarakat / Community Sanitation Improvement Action Plan (CSIAP) Kelurahan Maricaya Selatan Kecamatan Maricaya Selatan Kota Makassar selesai disusun oleh
Pokja Sanitasi Kelurahan.
Permasalahan sanitasi
tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat terutama di wilayah perkotaan,
kualitasi sanitasi yang buruk akan berdampak pada kualitas hidup masyarakat. Beberapa hal yang menyebabkan semakin
rendahnya pengelolaan saniatsi dimasyarakat, antara lain disebabkan semakin
meningkatknya kepadatan penduduk di perkotaan, rendahnya kesadaran pengelolaan
sanitasi oleh masyarakat, kurangnya layanan dan akses sanitasi masyarakat serta
keterbatasan pemerintah dalam penyediaan sarana dan prasarana sanitasi.
Berangkat dari kondisi tersebut diatas maka, diperlukan prakarsa/inisiatif
dari berbagai pihak termasuk masyarakat untuk pembangunan dan pengelolaan
sanitasi berbasis masyarakat khususnya tingkat kelurahan. Melalui program
Sanitasi Perkotaan Berbasis Masyarakat (SPBM), masyarakat kelurahan menyusun
program, kegiatan dan rencana aksi perbaikan sanitasi dalam sebuah Dokumen Rencana Aksi Perbaikan
Sanitasi Masyarakat. Dokumen ini diharapkan dapat memberikan arahan yang jelas dan
komprehensif tentang pembangunan dan
pengelolaan bidang sanitasi tingkat
Kelurahan yang disinergikan dengan Strategi Sanitasi Kota (SSK), yang akan
dijadikan acuan dalam pembangunan dan pengelolaan sanitasi yang terpadu dan
berkelanjutan masing-masing stakeholder (pemerintah, masyarakat dan swasta)
untuk mencapai target MDGs 2015.
Terima Kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dan telah membantu dalam penyusunan Dokumen CSIAP ini, semoga dokumen ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya bagi pembangunan sanitasi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Kelurahan
Maricaya Selatan dan Kota Makassar pada umumnya.
Makassar, Maret 2012
Hormat kami,
Lurah Maricaya Selatan
Selaku ketua Pokja Sanitasi
DAFTAR ISI
BAB
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang.
1.2.
Pengertian Dasar Sanitasi.
1.3. Maksud
dan Tujuan.
1.4 Tahapan Penyusunan CSIAP
BAB II.
PROFIL KELURAHAN
2.1. Administratif,
kependudukan, Pendidikan, Kesehatan, Sosial Masyarakat.
2.2. Kelembagaan
masyarakat.
BAB III. PROFIL SANITASI KELURAHAN
3.1.
Kondisi Umum Sarana dan Prasarana Sanitasi.
3.2.
Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga.
3.3.
Pengelolaan Persampahan
3.4.
Pengelolaan Drainase lingkungan.
3.5.
Penyediaan Air Bersih.
3.6. PHBS
BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN SANITASI
BAB V
ANALISIS DAN UPAYA PENGEMBANGAN PENGELOLAAN SANITASI
BAB VI
PENUTUP
LAMPIRAN
1.
SK Pokja San
Kelurahan
2.
Peta Kelurahan
3.
Peta resiko sanitasi kelurahan.
4.
Matrik Identifikasi masalah Sanitasi, Pemetaan Swadaya, Batas Tapak
5.
Matrik Prioritas Masalah
(LONGLIST, SHORTLIST), Potensi Sanitasi Kelurahan,
6.
Matrik Rekomendasi kegiatan
dan rencana tindak lanjut.
7.
Dokumen proses ....(Dan lain sebagainya, data yang relevan...)
BAB
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pelaksanaan pembangunan Sanitasi di kelurahan Maricaya
Selatan kecamatan Mamajang Kota Makassar selama ini sudah berjalan cukup baik, namun pelaksanaannya masih belum terkoordinir dengan baik dan
masih dilaksanakan oleh masing-masing
Satuan Kerja yang berhubungan dengan kegiatan ini, begitu juga
peran serta dari masyarakat dirasakan masih kurang.
Rendahnya kepedulian masyarakat dan keterlibatan
pemerintah dalam menyikapi penyehatan lingkungan guna mendukung kualitas lingkungan menyebabkan masih rendahnya cakupan pelayanan penyehatan lingkungan. Hal
ini
disebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat (PHBS). Keadaan ini tercermin dari perilaku masyarakat yang hingga sekarang
masih banyak masyarakat yang mengunakan air untuk keperluan rumah tangga tidak
memenuhi syarat kesehatan, Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di pekarangan/kanal/sungai/pantai dan buang
sampah sembarangan, dan diperburuk dengan tidak berfungsinya saluran drainese
lingkungan sebagaimana mestinya.
Kegiatan dan perilaku masyarakat tersebut diatas telah berdampak buruk terhadap kesehatan
masyarakat, semakin sulitnya mendapatkan
kualitas air bersih yang
layak kesehatan. Aliran kanal pun terjadi
perubahan
warna,
ironisnya
lagi aliran
sungai/ tersebut oleh sebagian masyarakat Makassar masih dijadikan sebagai tempat aktivitas Mandi, Cuci dan Kakus
(MCK) bagi keluarga. Apabila keadaan ini tidak cepat diatasi akan berdampak besar terhadap kesehatan masyarakat,
seperti meningkatnya kasus penyakit menular, diantaranya penyakit diare, typus, disentry
dan penyakit kulit serta penyakit lainnya yang
berhubungan dengan rendahnya kualitas
lingkungan hidup manusia.
Berdasarkan kondisi tersebut maka pemerintah kelurahan Maricaya Selatan bersama
masyarakat kelurahan mempunyai kewajiban untuk melalukan
inisiatif dalam menyusun usulan rencana program, kegiatan dan rencana kerja
dalam pembangunan dan pengelolaan sanitasi khususnya di tingkat kelurahan untuk
di sinergikan dengan strategi pembangunan sanitasi tingkat Kota / Strategi
Sanitasi Kota (SSK).
Kel.Maricaya
Selatan
|
Gambar : Peta Resiko Sanitasi Kota Makassar
Melihat dari peta Resiko sanitasi kota
Makkassar khususnya kelurahan Maricaya Selatan masuk wilayah dengan tingkat resiko
sanitasi sedang,akan tetapi dikelurahan Maricaya Selatan masih banyak persoalan sanitasi diwilayah
tersebut masuk dalam resiko sanitasi tinggi di wilayah pemukiman padat kumuh
utamanya disepanjang kanal.
1.2. Pengertian Dasar Sanitasi.
Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia
bersentuhan langsung
dengan kotoran dan
bahan buangan berbahaya lainnya
dengan
harapan
usaha
ini
akan
menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.
Terkait dengan penyehatan lingkungan permukiman, ruang lingkup sanitasi yang
dimakasud dokumen CSIAP ini antara lain
sanitasi air limbah, persampahan, drainase,
dan penyediaan air bersih serta perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Air limbah domestik
adalah air bekas yang tidak dapat dipergunakan lagi untuk tujuan semula baik yang
mengandung
kotoran manusia (tinja) atau dari
aktivitas dapur, kamar
mandi dan air cucian dimana kuantitasnya antara 50- 70% dari rata-rata pemakaian air bersih (120-140 liter/orang/hari).
Sumber air limbah domestik ini berasal dari kamar mandi, tempat cuci,
dapur dan toilet/kakus.
Sampah didefinisikan sebagai limbah yang bersifat padat terdiri atas zat organik dan
zat anorganik yang dianggap tidak
berguna lagi. Penanganan persampahan atau limbah padat yaitu penanganan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat, baik yang berasal dari rumah tangga,
pasar, restoran dan lain sebagainya yang ditampung melalui TPS atau transfer depo ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Khusus untuk sampah rumah
tangga biiasanya berupa sisa pengolahan makanan, bekas perlengkapan rumah tangga, kertas, kardus, gelas,
kain, Sampah/kebun/halaman, dan lain-lain
Pengelolaan Drainase yang dimaksudkan disini adalah pengelolaan drainase
lingkungan, sebagai upaya untuk mengurangi/menghilangkan genangan dikawasan lingkungan permukiman pada
saat terjadinya hujan, dimana sarana dan prasarana drainase lingkungan harus dapat berfungsi dan dan dikelola dengan
baik untuk menghindarkan kawasan lingkungan permukiman dari genangan air hujan.
1.3. Maksud dan Tujuan.
Penyusunan CSIAP dimaksudkan agar pemerintah kelurahan berserta
masyarakatnya mempunyai kerangka berpikir dan bertindak secara strategis dalan
melaksanakan pembangunan dan pengelolaan sanitasi di tingkat keluranan secara
komprehensif dan berkelanjutan serta sejalan dengan Strategi Sanitasi Kota
(SSK) yang telah disusun oleh Pemerintah Kota Makassar.
Sedangkan tujuan penyusunan CSIAP adalah :
1.
Mendapatkan
gambaran/pemetaan situasi dan kondisi sarana dan prasarana sanitasi serta
pengelolaan sanitasi tingkat kelurahan saat ini
2.
Upaya peningkatan
kualitas hygiene dan perilaku hidup bersih dan sehat tingkat kelurahan
3.
Membuat rencana
investasi pembangunan sarana sanitasi komunal tingkat kelurahan berdasarkan usulan
kegiatan pembangunan sanitasi skala kecil yang diusulkan oleh kelompok
masyarakat,
4.
Untuk dijadikan
bahan untuk penyusunan perencanaan pembangunan dan pengelolaan sanitasi pada tingkat
yang lebih tinggi (kecamatan atau Kota).
1.4 Tahapan Penyusunan CSIAP
Rencana Aksi
Perbaikan Sanitasi/CSIAP ini disusun secara partisipatif oleh Pokjasan
Kelurahan dan BKM dengan didukung oleh perwakilan masyarakat, tokoh
masyarakat dan dilakukan konsultasi
kepada pemerintah setempat, masyarakat dan Pokja Sanitasi/AMPL Kota Makassar.
Tahapan Penyusunan CSIAP yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
1.
Review PJM
Pronangkis, tahapan ini bertujuan untuk memeriksa apakah hal-hal yang berkaitan
dengan penanganan permasalahan sanitasi telah dicantumkan di dalam PJM
Pronangkis. Selanjutnya Pokjasan Kelurahan bersama Badan keswadayaan Masyarakat
(BKM) melakukan review untuk menajamkan
rencana kegiatan penanganan permasalahan sanitasi yang akan dilaksanakan masyarakat.
2.
Pemetaan
Sanitasi Kelurahan, tahapan in bertujuan untuk melakukan pengumpulan data dan informasi mengenai kondisi pelayanan sanitasi kelurahan, kondisi kependudukan,
sampai
dengan permasalahan sanitasi
yang
dihadapi. Pemetaan Sanitasi Kelurahan
dilaksanakan
oleh Pokja Sanitasi BKM bersama dengan KD dan FM serta relawan
masyarakat dari masing-masing RT/RW.
3.
Dari
hasil Pemetaan Sanitasi Kelurahan, kemudian Pokja Sanitasi, KD dan didampingi
oleh FM melakukan identifikasi permasalahan dan pemetaan kondisi sanitasi
kelurahan
4.
Hasil
identifikasi permasalahan, kemudian dicermati bersama oleh Pokja Sanitasi dan
KD yang didampingi FM untuk merumuskan kondisi sanitasi kelurahan.
5.
Menyusun
Rencana Perbaikan Sanitasi di tingkat Kelurahan atau Community Sanitation Implementation Action Plan (CSIAP) yaitu
dengan :
a.
Penyusunan
daftar identifikasi masalah, yang dilakukan dengan mengkompilasi data dan
permasalahan sanitasi yang kemudian disintesakan.
b.
Penentuan
daerah-daerah bermasalah, penentuan daerah bermasalah diidentifikasi dari hasil
kompilasi data dan permasalahan sanitasi yang disusun yang kemudian dinilai
skala prioritasnya
c.
Menyusun
matrik Rencana aksi perbaikan sanitasi kelurahan untuk jangkawaktu 3 tahun
kedepan.
No comments:
Post a Comment