Thursday, August 26, 2010

Menerima order pemindahan barang dari pasar ke gudang

Kendaraan roda tiga sangat dibutuhkan dalam menggerakkan ekonomi warga masyarakat khususnya warga miskin. Untuk tahap awal, masukkan data warga yang ingin mengunakan kendaraan ini untuk mengangkut sampah rumah tangga. Diharapkan upaya ini mengangkat kondisi lingkungan menjadi lebih bersih. Daftarkan nama anda untuk dilayani pengankutan sampah dirumah ta. Hub: Sukardi : 081 242 426 446 dan 08193 3950 855.

Sunday, August 22, 2010

Kemajuan di bidang transportasi umum

Transportasi menjadi kebutuhan masyarakat miskin sejak lama. Walaupun tidak menjadi prioritas pemerintah daerah. Potensi becak di banyak daerah akan tergusur oleh moda transportasi baru yaitu Bentor (becak motor). Dengan adanya motor roda tiga maka kebutuhan transportasi si miskin akan terjangkau. Trima kasih PNPM - MP.

Saturday, August 21, 2010

Mhn Izin Pak Angko Facebook | Foto Angko HasAn

Facebook | Foto Angko HasAn
Blogged with the Flock Browser

Mohon izin HH ambil foto u. blog dr Facebook | Foto Hamdana Halo

Facebook | Foto Hamdana Halo
Blogged with the Flock Browser

PNPM makassar - Google Search


Blogged with the Flock Browser

Facebook | Foto Niarudin Mandaya - foto

Facebook | Foto Niarudin Mandaya - foto
Blogged with the Flock Browser

Facebook | Foto Muhammad Fadli Rusman - Coacing UPL

Facebook | Foto Muhammad Fadli Rusman - Coacing UPL
Blogged with the Flock Browser

sumber Facebook | Foto Muhammad Fadli Rusman - saat Coacing UPL

Facebook | Foto Muhammad Fadli Rusman - Coacing UPL
Blogged with the Flock Browser

View Larger Map

motor roda tiga baru milik LKM Kemas siap beroperasi (foto Amiruddin Mandaya Agustus 2010)

Facebook | Foto Amiruddin Mandaya - k
Blogged with the Flock Browser

Saturday, August 7, 2010

Sasaran dan Rencana Strategis Penanggulangan Kemiskinan

Berdasarkan hasil rembug warga dan hasil pemetaan swadaya, maka penyebab kemiskinan di Kelurahan Maricaya Selatan melingkupi 3 (tiga) aspek penting :

1. Permasalahan di bidang Sosial dan Pendidikan
Secara umum permasalahan warga miskin di bidang sosial (kesehatan dan pendidikan) dan lingkungan adalah:
a. Pemahaman warga masih rendah akan pentingnya kesehatan
b. Fasilitas kesehatan yang masih terbatas
c. Biaya pengobatan mahal
d. Biaya pendidikan mahal (sulit dijangkau oleh warga miskin)
e. Banyak warga miskin jompo hidup sebatang kara dan tidak ada tunjangan/bantuan social yang tetap
f. Banyaknya pengangguran usia produktif (17-40 tahun)

2. Permasalahan di bidang Ekonomi
Permasalahan warga miskin di bidang ekonomi sangat terkait dengan tingkat pendapatan yaitu :
a. Rendahnya pengetahuan dan pemahaman warga akan pengelolaan usaha
b. Rendahnya pengetahuan dan pemahaman warga akan pemasaran produk
c. Kurangnya keterampilan warga akan usaha produktif
d. Lapangan kerja yang terbatas
e. Kurangnya modal usaha



3. Permasalahan di bidang Lingkungan.
Permasalahan di bidang ini sangat terkait dengan kondisi dan prasarana dasar lingkungan yaitu :
a. Warga miskin tidak memiliki dana untuk memperbaiki rumahnya
b. Masih ada warga miskin tidak memiliki rumah sendiri atau numpang
c. Kesadaran warga akan pentingnya kesehatan lingkungan masih rendah
d. Masih terbatasnya sarana dan prasarana jalan
e. Drainase masih kurang atau terbatas



Uraian kegiatan social belum lengkap


Yang paling parah ?


Sebagai bahan lokakarya

Yang akan disusun adalah PJM Kelurahan

Semua bahan musrembang dapat dimasukkan

Ketua Rw memberikan data / lokasi yang akan di ukurdan difoto





















SASARAN DAN RENCANA STRATEGIS
PENANGGULANGAN KEMISKINAN


Sasaran Program Penanggulangan Kemiskinan
Sasaran penanggulangan kemiskinan ditetapkan berdasarkan dari hasil Pemetaan Swadaya (PS) dan kajian-kajian persoalan kemiskinan di tingkat komunitas, yang menghasilkan gambaran potensi dan permasalahan di tingkat kelurahan. Hasil PS ini kemudian rembugkan oleh warga untuk menghasilkan urutan prioritas pemecahan masalah dan optimalisasi potensi warga dalam pemecahannya. Setelah itu dipertegas dalam lokakarya kelurahan untuk menghasilkan PJM pronangkis yang mana hasilnya akan didapatkan urutan kebutuhan program yang mendesak. Sebelum PJM Pronangkis disahkan oleh pihak kelurahan maka diadakan konsultasi/sosialisasi publik dalam rangka memberikan ruang dan waktu kepada masyarakat luas untuk memberikan tanggapan maupun kritikan yang bermanfaat bagi pembenahan dan penyempurnaan PJM Pronangkis yang ada.

Dari rangkaian kegiatan di atas, maka sasaran penanggulangan kemiskinan Kelurahan Maricaya Selatan fokus pada 5 (lima) isu strategis di tingkat warga yaitu :
a. Pemulihan kembali nilai-nilai universal kemanusiaan dan prinsip-prinsip kemasyarakatan sebagai upaya untuk mendukung kokohnya budaya kebersamaan dan semangat keswadayaan;
b. Melakukan upaya perintisan kerjasama dengan pihak-pihak eksternal melalui kemitraan strategis dan produktif;
c. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) warga melalui berbagai kegiatan sosialisasi dan pelatihan dalam rangka pemantapan hard skill warga potensial;
d. Pembentukan dan penguatan lembaga keuangan di tingkat warga (Koperasi, UPK-LKM, KSM, Industri RT, dll) yang berpihak kepada warga miskin;
e. Pengadaan, rehabilitasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana dasar lingkungan dan pemukiman sebagai penunjang terpeliharanya lingkungan fisik yang higienis sebagai ajang interaksi warga.

Rencana Strategis
Untuk mendukung tercapainya keberhasilan penanggulangan kemiskinan, maka tentunya diperlukan sebuah rencana strategis yang diformulasi secara terencana dan realistis dilakukan. Rencana strategis Kelurahan Maricaya Selatan dalam menanggulangi kermiskinan adalah berlandaskan pada aspek-aspek pokok sebagai berikut :

a. Partisipasi
Seiring dengan perubahan paradigma pembangunan yang mana salah satu misinya adalah membangun partisipasi warga, mengapa ? karena umumnya masyarakat hanya dijadikan alat untuk legitimasi dari kepentingan kelompok elit. Kondisi ini tercermin dari kegiatan pengerahan masyarakat untuk mencapai kepentingan-kepentingan sesaat, oleh karena itu dalam pengorganisasian masyarakat harus di upayakan keterlibatan semua pihak terutama masyarakat miskin. Partisipasi yang diharapkan adalah partisipasi aktif dari warga sehingga akan melahirkan perasaan memiliki dari organisasi/ kegiatan yang akan di bangun. Definisi tentang partisipasi yang akan dikenalkan sekaligus diejawantahkan adalah tidak sekadar sebagai ikut sertanya warga atau adanya keterlibatan warga dalam berbagai proses kegiatan pemberdayaan dan pembangunan dimana ia tinggal, melainkan partisipasi yang mendorongnya menjadi “pelaku utama” pada setiap upaya pembengunan dan pemberdayaan yang dilakukannya.

b. Keswadayaan
Persoalan kemiskinan adalah persoalan bersama, bukan saja persoalan warga miskin tetapi juga menjadi persoalan warga masyarakat secara keseluruhan. Karena menjadi persoalan bersama maka akan menjadi tanggung jawab warga secara keseluruhan. Dengan prinsip ini maka hal pokok yang harus dilakukan adalah menanggulangi kemiskinan dengan menyelesaikan secara mandiri melalui keswadayaan dan tanpa selalu mengharapkan bantuan dari luar.

Filosofi dasar yang hendak dikonstruksi dan dibudayakan adalah kemandirian di atas potensi dengan pengerahan sumberdaya yang ada di masyarakat. Keswadayaan adalah energi sosial yang mampu menunjang akselerasi penyelesaian masalah. Keswadayaan dapat tumbuh berkembang jika dalam masyarakat itu tumbuh pula modal sosial dan kerapatan sosial antarwarga. Salah satu komponen modal sosial yang paling penting dan dibutuhkan dalam menumbuhkan keswadayaan adalah kebersamaan yang diawali dari pulihnya nilai dan prinsip kesaling-tergantungan, saling membutuhkan dan saling melengkapi antara satu dengan lainnya.

c. Berkelanjutan
Proses pemberdayaan melalui pengorganisasian masyarakat harus di laksanakan secara sistematis dan terencana, apabila tujuannya adalah untuk meningkatkan posisi tawar masyarakat. Oleh sebab itu dalam melaksanakan pengorganisasian masyarakat harus mampu memunculkan relawan masyarakat dan pengorganisasian lokal, karena merekalah yang akan meneruskan dan mengembangkan sehingga kegiatan atau program ini terjamin keberlanjutannya. Dalam rangka mendukung keberlanjutan proses pemberdayaan untuk terciptanya perubahan yang lebih signifikan terhadap perbaikan kondisi sosial ekonomi masyarakat, maka menjadi penting perlunya tumbuh dan berkembang relawan-relawan warga secara alamiah dan sistematis.

LKM dan masyarakat secara keseluruhan memiliki tanggung jawab yang sama, yakni bagaimana mengawal dan mewujudkan terjadinya proses transformasi dari “proyek” menjadi “program”. Tugas ini tidak mudah kecuali masyarakat secara kolektif memiliki kesamaan pikir, kesamaan sikap dan kesamaan tindak terhadap upaya mewujudkan perubahan. Tumbuh kembangnya relawan warga sebagai pengawal sekaligus pendamping berkelanjutan terhadap upaya pemberdayaan yang sistematis di tingkat komunitasnya sangat membutuhkan keteladanan dan motivasi yang kuat.


d. Kemitraan
Bahwa persoalan kemiskinan secara khusus dan persoalan yang menyangkut aspek lain pada umumnya merupakan tanggung jawab multipihak. Setiap kelurahan memiliki keterbatasan yang nyata dalam mengurai persoalannya secara cepat dan menyeluruh, kendati terdapat pula pelbagai sumberdaya sebagai aset yang dapat diorientasikan untuk mengatasi persoalan yang ada di masyarakat. Sadar akan keterbatasan yang ada tersebut dan guna menguatnya kepentingan kolektif di tingkat warga/komunitas untuk dapat menyelesaikan masalahnya, maka salah satu strategi penting yang harus dilakukan adalah melakukan kerjasama lintas pihak melalui gerakan kemitraan (channeling) dengan berbagai lembaga di luar lembaga LKM.

Salah satu agenda penanggulangan kemiskinan adalah sejauhmana warga dapat merintis dan membangun hubungan kemitraan dengan berbagai pihak. Harapan PJM Pronangkis adalah dapat memiliki nilai optimal untuk direalisasikan tentunya dengan membangun hubungan kemtiraan yang luas baik dengan pihak pemerintah, kelompok peduli dan lembaga-lembaga perbankan yang memiliki potensi produktif untuk diajak bekerja sama.

Patut diketahui dan disadari bahwa prasyarat paling mendasar dalam melakukan kemitraan dengan lembaga di luar LKM adalah tetap tumbuh terawatnya kepercayaan terhadap anggota LKM. Terpercaya antaranggotanya sendiri, terpercaya oleh masyarakat yang memilihnya dan terpercaya oleh lembaga-lembaga eksternal sebagai potensi yang dapat dimitrakan dalam upaya penanggulangan berbagai bentuk persoalan di tingkat masyarakat. Tantangan terbesar saat ini, esok, dan ke depan adalah bagaimana memelihara survivalitas lembaga LKM di tengah-tengah masyarakat yang memilih dan membangunnya agar proses pemberdayaan dengan kawalan LKM sebagai lembaga amanah dapat tetap terselenggara dengan baik dengan hasil yang signifikan.

VISI DAN MISI LKM KEMAS

VISI
“Membangun kebersamaan untuk mandiri dengan mewujudkan LKM KEMAS sebagai lembaga masyarakat Kelurahan Maricaya Selatanyang terpercaya dan mandiri dalam penanggulangan kemiskinan”


MISI
• Membangun kebersamaan melalui musyawarah dan mufakat
• Pimpinan kolektif LKM KEMAS mendahulukan kepentingan masyarakat miskin dari
pada kepentingan pribadi dan kelompok
• Menjunjung tinggi dan menghormati segala keputusan berdasarkan hasil
musyawarah mufakat
• Menjalin hubungan kemitraan yang saling menguntungkan
• Memanfaatkan potensi sumber daya untuk dikembangkan dalam persaingan.